Explore Fansipan Mountain Vietnam dengan cable car dan trekking, view pegunungan yang Instagramable, itinerary fleksibel hanya di Callista Tour. (Source gambar: Unsplash)
Mau rasain liburan beda di negeri yang penuh view gunung dan awan? Fansipan Mountain Vietnam adalah puncak tertinggi di Indochina yang jadi destinasi favorit wisatawan pecinta alam.
Paket Tour vietnam dari Callista Tour siap mengantar kamu ke atas awan lewat cable car tertinggi di Asia, lengkap dengan rute trekking seru yang bisa disesuaikan dengan stamina.
Menuju Sapa dari Hanoi bisa ditempuh dengan dua pilihan utama: kereta malam atau limousine bus. Sleeper train dari Hanoi Station berangkat setiap malam, memakan waktu sekitar 8 jam, cocok untuk wisatawan yang ingin langsung beristirahat selama perjalanan.
Sementara itu, opsi limousine bus memberi kenyamanan lebih dengan kursi lega dan waktu tempuh lebih singkat, sekitar 5–6 jam tergantung kondisi jalan.
Harga tiket sleeper train biasanya mulai dari 300.000 VND, sementara limousine bus berkisar 400.000–500.000 VND. Kedua pilihan sama-sama menyediakan jadwal reguler setiap hari dan bisa dipesan secara online maupun lewat operator lokal.
Perjalanan menuju puncak Fansipan terasa istimewa sejak kaki menjejak stasiun Sun World Fansipan Legend. Dari sini, cable car akan membawamu melintasi lembah Muong Hoa dan pegunungan Hoang Lien Son dengan ketinggian yang luar biasa.
Tiket cable car Fansipan dibanderol mulai dari 800.000 VND untuk dewasa dan 550.000 VND untuk anak-anak. Harga dapat berubah tergantung musim liburan dan kebijakan penyelenggara. Jam operasional dimulai pukul 07.30 pagi hingga 17.30 sore setiap hari, dengan waktu naik sekitar 15–20 menit sekali jalan.
Stasiun cable car terletak di kawasan Sun Plaza, hanya beberapa menit dari pusat kota Sapa. Dari pintu masuk, wisatawan akan melalui funicular (kereta miring) sebelum menaiki cable car utama. Total durasi dari bawah ke atas sekitar 25 menit, termasuk waktu transit di area pertengahan.
Sepanjang perjalanan di atas awan, pemandangan hamparan sawah bertingkat, lembah berkabut, hingga jajaran gunung karst jadi latar belakang Instagrammable yang nggak bisa dilewatkan. Beberapa momen terbaik muncul saat kabut tipis menyelimuti lembah sambil matahari pagi menembus celah awan.
Buat yang ingin tantangan lebih, jalur trekking menuju puncak Fansipan jadi alternatif seru selain cable car. Ada dua rute populer yang sering digunakan wisatawan: jalur dari Tram Ton Pass dan jalur dari Cat Cat Village.
Rute ini dikenal paling aman dan kids friendly. Start point-nya berada di ketinggian sekitar 1.900 meter, memotong sebagian besar tanjakan curam. Total waktu tempuh trekking berkisar 6–8 jam tergantung kecepatan dan kondisi fisik. Pos-pos istirahat tersedia di sepanjang jalur, lengkap dengan shelter dan sumber air.
Berbeda dari Tram Ton, jalur dari Cat Cat lebih panjang dan memulai dari ketinggian lebih rendah. Trek ini disukai wisatawan yang ingin explore hutan lebat, sungai kecil, dan batuan besar khas Hoang Lien Son. Total perjalanan bisa mencapai 12 jam dengan elevasi tajam di beberapa bagian.
Setiap pendaki diwajibkan registrasi dan biasanya didampingi guide lokal bersertifikat. Mereka tak hanya tahu jalur, tapi juga mengenalkan beragam tanaman khas, titik istirahat tersembunyi, dan budaya etnis setempat yang tinggal di sekitar pegunungan.
Puncak Fansipan bukan sekadar titik tertinggi di Indochina, tapi juga surga untuk foto-foto berlatarkan kabut dan pemandangan gunung yang luar biasa. Ada banyak titik menarik yang bisa dieksplorasi sebelum mencapai puncak utama.
Salah satu landmark yang mencuri perhatian adalah patung Buddha setinggi 21 meter yang berdiri megah di sisi tebing. Tak jauh dari situ, ada kompleks pagoda dengan arsitektur kayu klasik yang jadi tempat favorit wisatawan untuk berfoto dan menikmati udara sejuk sambil melihat awan bergerak di bawah kaki.
Jembatan berbahan batu dan logam ini menghubungkan dua titik pandang di sekitar area puncak. Di pagi hari, jembatan ini terlihat seperti menggantung di atas kabut putih, menciptakan suasana dramatis dan sangat Instagrammable. Banyak wisatawan menunggu momen sunrise dari sini.
Di sisi utara puncak, tersembunyi sebuah taman doa kecil dengan lonceng perunggu dan pohon cemara tua. Tempat ini lebih sepi dibanding spot lain, cocok buat yang ingin menikmati suasana tenang sambil duduk atau foto-foto dengan latar patung-patung batu dan kabut tipis.
Setelah explore jalur trekking atau naik cable car ke puncak, perut pasti ingin dimanjakan. Kuliner di kota Sapa punya rasa khas pegunungan yang hangat dan berani. Street food jadi pilihan utama wisatawan yang ingin mencicipi masakan lokal tanpa harus masuk restoran mewah.
Berbeda dari pho khas Hanoi yang memakai daging sapi, versi Sapa menggunakan salmon segar dari dataran tinggi. Kuahnya bening, gurih, dan disajikan dengan daun ketumbar serta jeruk nipis. Cocok disantap pagi atau malam hari saat kabut mulai turun.
Di sepanjang jalan utama dan pasar malam Sapa, penjaja makanan bakar berjejer rapi. Jagung panggang dengan olesan mentega dan saus cabe jadi favorit banyak wisatawan. Selain itu, ada telur rebus yang direndam dalam madu hangat, aroma rempahnya langsung terasa sejak digigit pertama.
Warung kecil di gang sempit sering menyajikan daging babi atau ayam yang dibakar pakai arang dengan bumbu lokal seperti daun ketumbar gunung dan kayu manis. Rasanya kaya dan agak manis, cocok dimakan bareng nasi hangat atau sticky rice.
Cuaca di kawasan Fansipan sangat dipengaruhi oleh ketinggian. Udara sejuk, kabut tebal, dan perubahan suhu ekstrem bisa terjadi dalam satu hari. Pilihan waktu liburan yang tepat bisa membuat pengalaman ke puncak jadi lebih seru dan maksimal.
Bulan April sampai Juni adalah masa terbaik buat kamu yang suka pemandangan awan menggantung dan matahari yang bersinar lembut. Di pagi hari, kabut tipis menyelimuti lembah dan gunung, menciptakan efek seperti negeri di atas awan.
Di musim gugur, suhu lebih dingin dan langit cenderung cerah tanpa hujan. Bunga liar mekar di sepanjang jalur pegunungan dan warna dedaunan mulai berubah. Banyak wisatawan memilih waktu ini karena suasananya tenang dan cocok untuk trekking ringan maupun foto-foto.
Juli hingga September biasanya ditandai dengan curah hujan tinggi yang membuat jalur trekking licin dan berkabut tebal. Selain itu, akhir pekan panjang dan libur nasional di Vietnam juga membuat kawasan Sapa dan cable car jadi sangat ramai. Jika ingin pengalaman lebih tenang, pilih hari kerja di luar musim libur.
Paket wisata ke Fansipan dari Callista Tour dirancang fleksibel sesuai kebutuhan pribadi. Mulai dari itinerary naik cable car, jalur trekking, hingga penginapan di pusat kota Sapa, semua sudah disiapkan secara detail. Setiap keberangkatan juga didampingi guide lokal yang paham area pegunungan dan budaya sekitar.
Proses pemesanannya mudah, bisa dilakukan langsung lewat situs resmi atau melalui admin whatsapp. Pilihan tanggal fleksibel dan bisa disesuaikan dengan musim yang kamu incar. Untuk kamu yang baru pertama kali ke Vietnam, tersedia juga opsi paket kombinasi Hanoi–Sapa agar perjalanan lebih lengkap dan efisien.
Fansipan bukan sekadar puncak tertinggi di Indochina, tapi pengalaman yang gabungkan view luar biasa, kuliner lokal, dan petualangan yang istimewa. Yuk, jadikan liburanmu lebih seru bareng travel agent terbaik di Jakarta.
Destinasi Tour Vietnam lainnya disini: