Ho Chi Minh City atau Saigon adalah kota terbesar di Vietnam. Begitu menginjakkan kaki di sini, kamu langsung bisa merasakan bagaimana nuansa modern perkotaan berpadu apik dengan jejak sejarah kolonial. Pusat bisnis, gedung pencakar langit, jalanan ramai, dan warisan budaya menjadikan kota ini salah satu destinasi paling hidup di Asia Tenggara.
Buat kamu yang sedang merencanakan liburan ke Vietnam, wisata Ho Chi Minh nggak boleh dilewatkan. Kota ini punya segalanya, spot bersejarah yang sarat cerita, kuliner jalanan autentik yang bikin nagih, sampai tempat nongkrong Instagramable buat hangout bareng teman. Mau liburan yang santai, penuh budaya, atau sekadar hunting foto keren? Ho Chi Minh jawabannya.
Katedral bergaya Gotik yang berdiri megah ini sudah jadi salah satu ikon Ho Chi Minh. Dibangun akhir abad ke-19, bangunan ini menggunakan bata merah khusus yang masih kokoh hingga kini. Interiornya punya jendela kaca patri dengan ilustrasi tokoh-tokoh suci yang indah.
Karena masih aktif digunakan sebagai gereja, sebaiknya datang pagi atau siang sebelum misa dimulai, supaya bisa menikmati suasana lebih tenang. Lokasinya ada di pusat kota, jadi mudah diakses dengan jalan kaki dari Distrik 1.
Gedung ini bukan hanya indah dari luar, tapi bagian dalamnya juga memikat. Ada potret besar Presiden Ho Chi Minh tergantung di ujung ruangan, menambah nuansa klasik.
Kalau suka belanja suvenir, di area dalam kantor pos ada kios-kios kecil yang menjual perangko, kartu pos vintage, hingga kerajinan lokal. Mengirim kartu pos dari sini jadi pengalaman unik: cap pos Saigon bisa jadi koleksi menarik buat traveler.
Pasar ini buka dari pagi hingga malam. Pagi hingga siang suasananya ramai dengan aktivitas jual-beli kebutuhan sehari-hari, sementara malam hari berubah jadi night market seru dengan berbagai kios makanan jalanan.
Selain belanja, pengalaman tawar-menawar juga jadi bagian yang nggak boleh ketinggalan. Biasanya harga pertama yang ditawarkan bisa dua kali lipat, jadi coba berani menawar dengan ramah. Jangan lupa bawa uang tunai dong, karena tidak semua pedagang menerima kartu.
Salah satu daya tarik utama di museum ini adalah deretan kendaraan militer yang terpajang di area luar mulai dari tank, pesawat, hingga helikopter. Koleksinya membuat sejarah jadi terasa nyata.
Untuk masuk, tiket masuknya hanya sekitar beberapa puluh ribu dong (setara Rp 20–25 ribu). Luangkan waktu minimal 2 jam, karena tiap ruang pamer punya cerita kuat yang sayang dilewatkan.
Selain menghadiri pertunjukan, kamu juga bisa ikut city tour yang khusus menawarkan tur gedung bersejarah ini. Dari luar, bangunannya sudah cantik dengan detail ukiran kolonial, apalagi malam hari saat lampu sorot menyala.
Kalau tidak sempat nonton pertunjukan, berfoto di area depan gedung tetap bisa jadi kenangan liburan yang keren.
Selain jadi pusat hiburan malam, area ini juga sering dipakai untuk acara festival atau perayaan besar nasional. Misalnya saat Tahun Baru, jalanan penuh dengan kembang api dan keramaian warga lokal.
Banyak kafe modern di sekitar jalan ini yang bisa jadi tempat nongkrong asyik, rata-rata harganya cukup terjangkau untuk ukuran turis. Jadi selain melihat aktivitas warga, kamu bisa sekalian mencicipi minuman segar sambil menikmati suasana.
Bagian menariknya adalah ruang-ruang yang masih dipertahankan sesuai kondisi aslinya: ruang rapat, kantor presiden, hingga bunker bawah tanah. Ada juga pameran foto yang menjelaskan perjalanan politik Vietnam era 70-an.
Dengan tiket masuk yang juga relatif murah, tempat ini cocok untuk dikunjungi kalau kamu ingin memahami sejarah kontemporer Vietnam dengan cara interaktif.
Petualangan menjelajahi terowongan biasanya dipandu oleh guide lokal yang menjelaskan sejarahnya dengan detail. Beberapa bagian terowongan sudah diperbesar agar wisatawan bisa masuk dengan lebih nyaman, tapi tetap terasa menantang.
Selain lorong, ada juga area simulasi perang dan kesempatan mencoba makanan sederhana yang dulu dimakan para pejuang, seperti ubi rebus. Pengalaman ini bikin kamu makin menghargai ketangguhan masyarakat Vietnam di masa lalu.
Selain panorama kota, di lantai atas ada restoran dan lounge keren buat menikmati makan malam romantis. Tiket masuk Sky Deck dikenai biaya, tapi worth it dengan pemandangan 360 derajat ke seluruh penjuru kota.
Jika ingin lebih hemat, kamu juga bisa masuk ke kafe di salah satu lantai tinggi tanpa membeli tiket observasi. Rasanya tetap sama-sama seru melihat skyline Ho Chi Minh yang gemerlap.
Salah satu kuil terkenal di Ho Chi Minh ini dibangun tahun 1909, penuh dengan ornamen dan patung dari kepercayaan Buddha serta Tao. Suasana spiritual sangat kental, dengan asap dupa yang memenuhi lorong dan pengunjung yang datang untuk berdoa atau sekadar mengagumi arsitektur uniknya.
Tempat ini dikenal juga sebagai Tortoise Pagoda karena ada kolam kura-kura di halaman, yang diyakini membawa keberuntungan. Pengunjung bisa masuk gratis, tapi wajib berpakaian sopan dan menjaga ketenangan karena ini tempat ibadah aktif.
Jika kamu ingin rileks sejenak di tengah hiruk-pikuk kota, Tao Dan Park adalah tempat terbaik. Taman kota seluas 10 hektar ini punya pepohonan rindang, taman bermain anak, hingga spot olahraga.
Di pagi hari, banyak warga lokal berolahraga atau sekadar duduk menikmati udara segar. Salah satu yang menarik, ada Bird Club setiap pagi di mana penghobi burung berkumpul memamerkan burung-burung peliharaan mereka. Taman ini juga gratis untuk umum dan buka 24 jam, jadi cocok banget buat rehat di tengah tur maraton wisata.
Museum unik ini memperkenalkan sejarah pengobatan tradisional Vietnam. Ada koleksi lebih dari 3.000 benda antik, mulai buku kuno, alat pengobatan, jamu-jamuan, sampai model apotek jadul.
Selain mengedukasi pengunjung soal warisan medis Vietnam, di sini kamu juga bisa ikut demo pembuatan obat herbal secara langsung. FITO Museum berlokasi di Distrik 10, tiket masuk sekitar 120.000 VND sudah termasuk tur dan demo.
Kalau suka foto-foto unik, Gereja Tan Dinh wajib masuk bucket list. Fasadnya berwarna pink cerah mencolok dan sering dijuluki “Pink Church.” Bangunan bergaya neo-Romawi dengan pilar-pilar dan jendela kaca patri yang indah.
Lokasinya di Distrik 3, tidak terlalu jauh dari pusat kota. Datang pagi atau sore biar cahaya matahari membuat warna pink-nya makin menawan. Tempat ini juga masih aktif digunakan untuk misa dan perayaan keagamaan.
Salah satu hidden gem di Ho Chi Minh, pasar bunga Ho Thi Ky dikenal sebagai “Little Dalat” versi Saigon. Di pagi hari, pasar ini dipenuhi aneka bunga segar warna-warni dari seluruh Vietnam.
Saat malam datang, berubah jadi surga street food dengan deretan gerobak dan kedai kecil yang menjual hidangan mulai dari pho, banh xeo, hu tieu, hingga aneka dessert Vietnam. Lokasinya ramai sampai larut malam dan menawarkan suasana lokal yang otentik, cocok buat wisata kuliner maupun foto-foto.
Selain pho dan banh mi, coba juga com tam (nasi patah khas Saigon), goi cuon (spring roll segar), hingga es kopi susu ala sidewalk café. Harga street food di sini juga ramah kantong: mulai dari Rp10–20 ribuan saja.
Cobalah makan di kursi-kursi plastik khas kaki lima Vietnam, rasakan nuansa lokalnya. Jangan kaget kalau kamu harus berbagi meja dengan warga sekitar, justru itulah bagian dari keunikan kuliner Ho Chi Minh.
Dari bangunan kolonial elegan, terowongan perang yang bersejarah, hingga kuliner kaki lima yang bikin nagih, wisata Ho Chi Minh benar-benar menawarkan segalanya. Cocok untuk kamu yang suka sejarah, pencinta kuliner, atau sekadar ingin menikmati atmosfer kota besar dengan jiwa lokal yang hangat.
Kalau lagi bingung cari destinasi di Asia Tenggara yang lengkap dan bersahabat di kantong, Ho Chi Minh bisa masuk ke daftar teratas liburanmu. Siap-siap jatuh cinta dengan energi hidup kota ini!
Yuk, mulai rencanakan jalan-jalanmu bareng Callista Tour dan wujudkan liburan impian ke Ho Chi Minh sekarang!
Cek Paket Tour Vietnam Lainnya Disini: