Hokkaido selalu masuk daftar destinasi favorit di tour Jepang karena keindahan alamnya yang berbeda dari Tokyo atau Osaka. Dari pegunungan bersalju, ladang bunga berwarna-warni, hingga kuliner seafood segar, pulau paling utara Jepang ini memang cocok untuk kamu yang ingin merasakan liburan dengan suasana lebih tenang dan alami.
Tidak hanya pemandangan, Hokkaido juga terkenal dengan kehidupan masyarakat lokal yang hangat, tradisi unik, dan kota-kota kecil bernuansa retro yang menghadirkan pengalaman seakan kembali ke masa lalu Jepang. Artikel ini akan membahas itinerary lengkap 7 hari yang bisa kamu ikuti, plus rekomendasi kuliner dan tips praktis agar liburan semakin maksimal.
Persiapan Liburan ke Hokkaido
1. Rekomendasi Waktu Terbaik Berkunjung
Setiap musim di Hokkaido menawarkan suasana berbeda, sehingga menentukan waktu perjalanan jadi sangat penting.
- Musim semi (Maret–Mei): di beberapa kota kamu bisa melihat bunga sakura mekar sedikit lebih lambat daripada Tokyo, biasanya akhir April hingga awal Mei. Selain itu, festival bunga tulip di Kamiyubetsu juga populer.
- Musim panas (Juni–Agustus): saat terbaik untuk menjelajahi outdoor seperti hiking di pegunungan Daisetsuzan, atau road trip melewati hamparan bunga warna-warni di Furano. Suhunya cenderung lebih sejuk dibanding Tokyo, jadi nyaman untuk aktivitas luar ruangan.
- Musim gugur (September–Oktober): pohon maple di Hokkaido berubah warna lebih awal; salah satu spot terbaik adalah Danau Toya dan area pegunungan sekitar Noboribetsu.
- Musim dingin (November–Februari): terkenal dengan salju tebal, cocok untuk ski, snowboarding, hingga festival salju Sapporo yang menampilkan patung es raksasa. Kota seperti Asahikawa juga mengadakan festival salju versi lokal yang lebih kecil tetapi penuh nuansa.
2. Transportasi Menuju dan Selama di Hokkaido
Hokkaido cukup luas, jadi penting untuk merencanakan transportasi.
- New Chitose Airport (Sapporo): pintu masuk utama untuk wisatawan internasional maupun domestik. Dari sini, kamu bisa langsung lanjut naik JR train menuju pusat kota Sapporo dalam 40 menit.
- JR Hokkaido Rail Pass: cocok buat kamu yang ingin berkeliling tanpa pusing beli tiket harian. Pass ini tersedia untuk 5–7 hari dengan harga bervariasi.
- Rental mobil: direkomendasikan jika traveling bersama keluarga atau grup kecil, terutama di area pedesaan seperti Furano dan Biei. Jalanan di Hokkaido luas dan relatif tidak macet, tapi pastikan kamu terbiasa dengan aturan lalu lintas Jepang.
- Bus wisata: ada beberapa rute bus wisata dari Sapporo menuju Otaru atau Noboribetsu, jadi bisa jadi pilihan jika tidak mau pindah-pindah transportasi.
3. Estimasi Budget
Hokkaido relatif ramah untuk berbagai jenis traveler.
- Transportasi: Rail pass bisa membuat perjalanan lebih hemat dibanding beli tiket terpisah. Rental mobil sehari berkisar ¥6.000–¥10.000 belum termasuk bensin.
- Penginapan: pilihan di Sapporo sangat banyak, mulai dari capsule hotel hingga hotel keluarga. Di kawasan pedesaan, menginap di ryokan (penginapan tradisional Jepang) dengan akses langsung ke onsen sangat direkomendasikan untuk pengalaman unik.
- Makanan: untuk kamu pecinta kuliner, Hokkaido adalah surga. Sebagai gambaran, seafood bowl segar bisa didapat pada kisaran ¥1.500–¥3.000, sementara ramen hanya ¥800–¥1.200.
Rincian Itinerary Hokkaido 7 Hari
Hari 1: Sapporo – Menikmati Kota Pusat Hokkaido
Kota terbesar di Hokkaido ini jadi titik awal perjalanan.
- Odori Park: taman luas yang membelah kota, sering jadi lokasi festival dan tempat asyik buat piknik.
- Sapporo TV Tower: menara setinggi 147 meter, memberikan panorama kota dengan latar Pegunungan Ishikari.
- Pasar Nijo: salah satu pasar seafood tertua di Sapporo, terkenal dengan kepiting dan tiram segar.
- Historic Village of Hokkaido: museum terbuka yang merekonstruksi bangunan era Meiji hingga Taisho, jadi seperti “melompat” ke masa lalu.
- Dinner time: jangan lupa cicipi Sapporo miso ramen, salah satu ikon kuliner Jepang yang sudah mendunia.
Hari 2: Otaru – Kota Kanal Romantis
Dikenal dengan arsitektur klasik dan suasana romantis, Otaru hanya satu jam dari Sapporo.
- Otaru Canal: berjalan santai di tepi kanal dengan lampu klasik, spot favorit untuk foto senja.
- Warehouse District: deretan gudang tua era Meiji yang kini diubah jadi restoran dan kafe.
- Museum Kotak Musik Otaru: koleksi lebih dari 25.000 kotak musik, bahkan kamu bisa merakit milikmu sendiri sebagai oleh-oleh.
- Otaru Sushi Street: deretan restoran sushi terbaik yang menyajikan ikan hasil tangkapan harian.
Hari 3: Asahikawa dan Taman Binatang Asahiyama
- Asahiyama Zoo: berbeda dari kebun binatang biasa, penataan kandangnya memungkinkan pengunjung melihat tingkah alami hewan, seperti pinguin yang bisa berenang “di atas kepala” lewat tabung akuarium transparan.
- Asahikawa Ramen Village: area kumpulan delapan kedai ramen dengan resep khas masing-masing, jadi sangat cocok untuk food tour dalam sehari.
- Toko Sake lokal: Asahikawa punya tradisi pembuatan sake dengan air pegunungan murni, jadi wajib dicoba.
Hari 4: Furano & Biei – Negeri Bunga dan Perbukitan Cantik
Furano dan Biei jadi highlight musim panas di Hokkaido.
- Farm Tomita: ladang lavender yang jadi ikon postcard Hokkaido. Jika datang di Juli, seluruh hamparan ungu ini akan membuatmu merasa masuk dunia dongeng.
- Patchwork Road: bukit-bukit kecil dengan ladang pertanian berwarna berbeda, memberikan panorama seperti lukisan. Sangat cocok untuk road trip santai dengan mobil.
- Blue Pond (Aoiike) di Biei: danau berwarna biru alami yang tercipta dari mineral, populer sebagai wallpaper resmi Apple.
Hari 5: Hakodate – Kota Pelabuhan dengan Panorama Malam Terindah
- Hakodate Morning Market: buka sejak pukul 5 pagi, tempat ideal mencicipi kaisendon atau langsung menangkap cumi segar lalu dimasak di tempat.
- Motomachi District: area bersejarah dengan gereja bergaya Rusia, bangunan gereja Katolik, dan rumah diplomat Eropa yang memberi nuansa internasional.
- Gunung Hakodate via ropeway: dikenal sebagai salah satu tiga pemandangan malam terbaik di Jepang, bersama Nagasaki dan Kobe. Lampu kota berpadu dengan pelabuhan memberi kesan romantis.
Hari 6: Noboribetsu Onsen – Surga Air Panas
- Jigokudani (Hell Valley): lembah dengan pemandangan asap sulfur dan lahar beku, hasil aktivitas vulkanik aktif. Pemandangan ini memberikan nuansa dramatis khas Hokkaido.
- Mandi onsen: pengalaman tak lengkap tanpa mencoba pemandian air panas tradisional, dipercaya baik untuk kesehatan kulit.
- Kuliner khas onsen town: jangan lewatkan mencoba onsen tamago (telur rebus alami), serta snack lokal berbahan susu.
Hari 7: Niseko atau Sapporo
- Niseko (musim dingin): terkenal dengan bubuk saljunya (powder snow) yang berkualitas tinggi, menjadi favorit wisatawan mancanegara terutama dari Australia dan Eropa.
- Alternatif di Sapporo: jika bukan musim dingin, kamu bisa habiskan hari terakhir dengan berburu oleh-oleh di Tanukikoji Shopping Arcade yang penuh produk khas seperti camilan, kosmetik Jepang, hingga pernak-pernik anime.
Kuliner Khas Hokkaido yang Wajib Dicoba
1. Hidangan Laut Segar
Dengan laut yang kaya hasil tangkapan, Hokkaido dikenal sebagai salah satu pusat seafood terbaik di Jepang.
- Kaisendon: biasanya terdiri dari salmon, ikura (telur ikan), kepiting, hingga uni (bulu babi). Variasinya berbeda tiap kota.
- Kepiting raksasa: musim dingin adalah waktu terbaik untuk berburu snow crab, king crab, dan hairy crab. Banyak restoran menyajikan all-you-can-eat.
2. Makanan Hangat
- Soup curry: paduan kari pedas bertekstur ringan dengan potongan sayuran besar, membuatmu hangat di cuaca dingin.
- Jingisukan: nama unik ini berasal dari “Genghis Khan”, hidangan berupa daging domba dipanggang bersama sayuran di atas wajan besi berbentuk kubah.
3. Cemilan dan Manisan
- Soft cream susu Hokkaido: salah satu es krim terbaik berkat kualitas susu sapi lokal yang kaya lemak namun lembut di mulut.
- Letao cheesecake: punya lapisan lembut khas, selalu antre panjang di Otaru.
- Jagung manis rebus dan kentang: komoditas khas Hokkaido yang sering dijual di festival atau pasar lokal sebagai cemilan hangat.
Tips Penting Berwisata di Hokkaido
1. Musim dan Pakaian
- Saat musim dingin, suhu bisa turun hingga -20°C di beberapa area. Pastikan kamu membawa pakaian khusus seperti mantel padded, sepatu waterproof, dan body warmer.
- Musim panas meski sejuk, sinar matahari bisa terik. Pakai sunscreen, kacamata hitam, dan topi agar nyaman.
2. Akses & Bahasa
- Kota besar seperti Sapporo punya banyak papan informasi dalam bahasa Inggris, tapi di area desa (Furano, Biei), informasi minim. Aplikasi penerjemah offline akan sangat membantu.
3. Itinerary Fleksibel
- Jangan ragu untuk menukar urutan hari sesuai kondisi cuaca, terutama bila ingin aktivitas outdoor seperti naik ropeway atau mengunjungi ladang bunga.
- Cek jadwal festival tahunan (contoh: Festival Salju Sapporo awal Februari atau Festival Danau Toya musim panas) sebelum menentukan tanggal.
4. Etiquette Lokal
- Di onsen, pastikan kamu benar-benar membersihkan tubuh sebelum masuk kolam. Tidak boleh membawa kamera atau handphone ke area kolam untuk menjaga privasi.
- Transportasi umum di Jepang terkenal hening, jadi jangan berbicara keras apalagi menerima telepon saat naik kereta.
Siap Mulai Petualanganmu di Hokkaido?
Dengan itinerary ini, kamu bisa mengunjungi berbagai highlight Hokkaido hanya dalam 7 hari. Dari hiruk pikuk kota Sapporo, romantisme Otaru, interaksi satwa di Asahikawa, hingga ketenangan onsen Noboribetsu, semua bisa kamu dapatkan dalam sekali perjalanan. Ditambah kuliner khas seperti kaisendon segar, soup curry, dan soft cream susu, liburanmu akan semakin berkesan. Jadi, kapan kamu siap menjelajahi Hokkaido dengan itinerary 7 hari ini?
Kalau kamu tertarik merasakan serunya tour Japan tanpa repot, yuk konsultasi dan pesan perjalananmu ke Hokkaido bersama Callista Tour! Jangan berhenti di artikel ini saja, explore panduan liburan tujuan lain di Jepang untuk menambah inspirasi perjalananmu berikutnya.
Source @unsplash
Cek Paket Tour ke Jepang Terbaru kami: